2025-04-26 | admin3

Kepulauan Derawan: Penyu dan Kehidupan Bahari Kalimantan Timur

Terletak di pesisir timur Kalimantan, Kepulauan Derawan adalah permata tersembunyi yang menawarkan pesona alam bawah laut yang menakjubkan, pasir putih yang membentang, dan menjadi rumah bagi satwa langka seperti penyu hijau dan penyu sisik. Kepulauan ini adalah destinasi impian bagi para pecinta laut, penyelam, dan siapa saja yang mencari pelarian dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan.

Surga Tropis di Timur Kalimantan

Kepulauan Derawan terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan terdiri dari lebih dari 30 pulau besar dan kecil. Beberapa pulau yang paling terkenal antara lain Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki. Setiap pulau memiliki karakter unik yang membedakannya satu sama lain, mulai dari laguna tersembunyi, danau ubur-ubur tanpa sengat, hingga dinding laut vertikal yang menjatuhkan rahang para penyelam.

Rumah Bagi Penyu Hijau dan Penyu Sisik

Salah satu daya tarik utama Kepulauan Derawan adalah peran pentingnya sebagai tempat bertelur bagi dua spesies penyu langka: penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Pulau Sangalaki, khususnya, merupakan tempat konservasi penyu yang aktif. Setiap malam, penyu-penyu ini naik ke pantai untuk bertelur, dan wisatawan yang beruntung dapat menyaksikan proses alami ini dari dekat.

Konservasi penyu di wilayah ini sangat dijaga oleh petugas dan masyarakat lokal. Telur-telur penyu biasanya dikumpulkan dan dipindahkan ke tempat penetasan semi-alami untuk melindunginya dari predator dan perusakan habitat. Setelah menetas, tukik (anak penyu) dilepaskan kembali ke laut, memberikan kesempatan hidup yang lebih tinggi di lingkungan alaminya.

Kehidupan Bawah Laut yang Luar Biasa

Derawan dikenal sebagai salah satu dari segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle), yang berarti perairannya kaya akan keanekaragaman hayati laut. Para penyelam dan snorkeler akan dimanjakan dengan pemandangan terumbu karang warna-warni, ikan tropis yang beraneka ragam, kuda laut, barakuda, pari manta, bahkan hiu paus yang sesekali muncul di musim tertentu.

Pulau Kakaban menjadi daya tarik tersendiri karena memiliki danau ubur-ubur tidak menyengat yang sangat langka di dunia. Di dalam danau ini, pengunjung bisa berenang di antara ribuan ubur-ubur jinak yang sudah berevolusi kehilangan kemampuan menyengat karena tidak memiliki predator.

Ekowisata dan Komunitas Lokal

Masyarakat di Kepulauan Derawan umumnya hidup dari laut, baik sebagai raja zeus slot nelayan, pemandu wisata, ataupun pengelola homestay. Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ekowisata mulai dikembangkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Wisatawan diajak untuk memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan hingga mendukung usaha lokal yang ramah lingkungan.

Penginapan di Derawan umumnya berbentuk homestay atau resort sederhana yang dibangun di atas air, menawarkan suasana tropis yang tenang. Makanan laut segar menjadi sajian utama, mulai dari ikan bakar, udang, hingga kepiting soka yang menjadi favorit.

Cara Menuju Kepulauan Derawan

Untuk mencapai Derawan, wisatawan biasanya terbang ke Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb, Berau, kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Tanjung Batu selama 2–3 jam. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan perahu cepat selama sekitar 30–45 menit ke Pulau Derawan atau pulau-pulau lainnya.

Meskipun aksesnya cukup jauh, semua kelelahan akan terbayar lunas dengan keindahan yang ditawarkan. Kepulauan Derawan memberikan sensasi petualangan yang autentik, jauh dari keramaian, dan penuh kejutan alam yang tak terlupakan.

Ancaman dan Harapan

Sayangnya, seperti banyak wilayah pesisir lainnya, Kepulauan Derawan menghadapi sejumlah tantangan. Penangkapan ikan berlebihan, kerusakan terumbu karang akibat aktivitas manusia, serta sampah plastik menjadi ancaman nyata bagi ekosistem. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, LSM, masyarakat, dan wisatawan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kawasan ini.

Beberapa program konservasi seperti transplantasi karang, edukasi lingkungan kepada anak-anak lokal, serta patroli laut untuk mencegah aktivitas ilegal, terus digalakkan. Wisatawan pun diajak untuk turut serta dalam kegiatan positif seperti pelepasan tukik dan bersih pantai.

BACA JUGA:  Pariwisata Puncak Bogor: Menikmati Keindahan Alam dan Wisata Seru di Puncak

Share: Facebook Twitter Linkedin